Perempuanku
Aku selalu ingat manis senyummu
Kala hatiku pahit merana
Seakan hidup tak lagi kupunya
Waktu itu kau tiba tanpa permisi
Berkemeja biru tua
Mengucap kata yang mengandung puisi
Dan detik itu jua tak mampu kulupa
Malam-malam berlalu bersama senyummu
Bersama rangkaian kata tuk mengenangmu
Walaupun aku tahu
Kau sebatas pintu anganku
Bulan dan bintang bergantian memandangku
Seolah mereka bingung, seolah bertanya-tanya
Sementara aku
Aku masih saja mengembara: mengabadimu