Sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat, tim dosen dari Universitas Negeri Makassar (UNM) berkolaborasi dengan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNM. Tim yang terdiri atas Sukri Nyompa, Rosmini Maru, dan Baharani yang memiliki keahlian di bidang pertanian, peternakan, dan teknologi menyelenggarakan kegiatan diseminasi bertajuk Pelatihan dan Pendampingan Penerapan Teknologi Pencacah Rumput. Bertempat di Desa Congko, Kabupaten Gowa, pelatihan yang bertujuan untuk membantu peternak dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha peternakan ini digelar pada 20-25 November 2024.
Fokus kegiatan ini ialah untuk memberikan pengenalan dan pelatihan penggunaan mesin pencacah rumput sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas pakan ternak, serta mempermudah proses pengolahan rumput sebagai bahan pakan. Dalam sesi pelatihan, para peserta diperkenalkan dengan teknologi mesin pencacah rumput yang dapat memotong rumput menjadi ukuran yang lebih kecil dan merata. Hal ini diharapkan dapat mempermudah proses pemberian pakan untuk ternak, serta meningkatkan kualitas pakan yang diberikan.
“Selama ini, peternak di Desa Congko masih mengandalkan cara manual untuk memotong rumput yang bisa memakan waktu dan tenaga. Dengan adanya mesin pencacah rumput ini, proses pemberian pakan akan menjadi lebih cepat dan efisien, serta mengurangi pemborosan bahan pakan,” ujar Baharani.
Peserta peternak dari Desa Congko, Ridwan menyampaikan, “Saya sangat berterima kasih atas pelatihan ini. Mesin pencacah rumput yang diajarkan sangat bermanfaat bagi kami para peternak, terutama dalam mempersingkat waktu kerja dan memaksimalkan hasil pakan. Dengan mesin ini, saya berharap dapat meningkatkan jumlah ternak yang bisa saya pelihara dan menghasilkan produk peternakan yang lebih berkualitas.”
Rosmini Maru, salah satu penggerak kegiatan ini berharap agar melalui pengenalan mesin pencacah rumput ini diharapkan peternak di Desa Congko dapat mengurangi beban kerja mereka, serta dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan.
Selain pelatihan tentang penggunaan mesin pencacah rumput, tim pengabdian juga memberikan pengetahuan tentang cara perawatan mesin agar dapat digunakan dalam jangka panjang, serta teknik-teknik lain untuk meningkatkan produktivitas peternakan dengan memanfaatkan teknologi.
Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan bahwa teknologi yang diperkenalkan dapat diterima dan digunakan secara optimal oleh masyarakat peternak di Desa Congko.
Masyarakat dan peternak setempat menyambut positif kegiatan ini. Mereka berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak langsung terhadap peningkatan hasil peternakan di Desa Congko. Sukri Nyompa menambahkan, “Kami berharap melalui kolaborasi ini, peternak di Desa Congko tidak hanya memperoleh pengetahuan praktis, tetapi juga dapat mengadopsi teknologi yang lebih maju untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal.”